Saturday, December 6, 2008

GIMANA KALO CINTA BAGAI THALASEMIA ……?????

Tentu sebagian dari kita udah sering denger penyakit Thalasemia…..Penyakit yang satu ini merupakan suatu kelainan darah dimana sel darah merah kita (eritrosit) cepet rusak yang disebabkan karena adanya kelainan genetik. Pola penurunan kelainan genetiknya bersifat Autosomal Resesif yang artinya pola pewarisan genetiknya ga geliat laki-laki ato perempuan dan bisa diturunkan dari ibu maupun bapak.

Nah, karena sel darah merah cepet rusak, akibatnya timbullah yang namanya anemia (kurang darah). Dan tentu saja anemia ini juga bisa berpengaruh terhadap aktivitas kita sehari-hari. Kita jadi lesu, cepet ngantuk, mudah lelah, males beraktivitas, dan lain-lain.

Jadi kenapa sel darah merah kita bisa cepet rusak,,,,, karena penyakit thalasemia ini mengganggu struktur sel darah merah, terutama hemoglobin kita, yang dimana kalo pada orang normal, komposisi hemoglobin kita terdiri dari 2 rantai Alfa dan 2 rantai non alfa.

Nah ,,,disinilah letak keajaibannya,,,,,

Jadi dalam satu hemoglobin, terdapat 4 rantai asam amino, yang seperti saya sebutin diatas, yaitu ada 2 rantai alfa dan 2 rantai non alfa. Yang termasuk Rantai non alfa adalah rantai beta, delta, dan gamma. Komposisi pasangan rantai asam amino dalam Hemoglobin ini (di dalam sel darah merah) orang normal adalah 2alfa2beta (96%), 2 alfa2delta (2%), 2 alfa2gamma (2%). Nah, pada penderita thalasemia, terjadi defisit rantai Beta, sehingga otomatis pasangan Alfa-Beta yang mendominasi komposisi rantai asam amino tadi jadi mengalami ketidakseimbangan. Rantai Alfa tadi yang seharusnya berpasangan dengan si Beta kehilangan pasangannya. Sebagai respon dari kehilangan pasangannya tadi, hemoglobin yang mengalami ketidakseimbangan rantai asam amino tersebut mengalami proses denaturasi, degradasi dan pengendapan yang nantinya akan bersama-sama menyebabkan kerusakan membran sel darah merah, sehingga sel darah merah akan mudah rusak dan akhirnya mati.

Lalu hubunganhya dengan Cinta ada dimana….????

Jika dipikir dalam-dalam, sungguh merupakan sebuah proyeksi cinta yang patut untuk direnugkan. Antara rantai Alfa dan Beta jika dalam keadaan berpasangan, mereka saling membentuk keseimbangan sehingga bersama-sama dapat memberikan struktur yag kuat dalam sel darah merah, sehingga dapat tetap hidup. Tetapi jika rantai Alfa kehilangan pasangannya, yaitu Rantai Beta, si rantai Alfa ini tidak mau untuk berganti pasangan, walaupun di dalam lingkungannya masih ada rantai delta maupun Gamma, ia lebih memilih mati dari pada harus berganti pasangan. Sungguh luar biasa……….

Entah ini merupakan proyeksi cinta yang seperti apa ………..

Apakah ini yang disebut cinta sehidup semati….??????

Apakah cinta sepert ini yang disebut cinta ideal…..?????

Tapi, ada satu hal yang juga yang patut untuk dicermati dan ditelaah…..

Apakah mati demi cinta adalah pilihan terbaik....????

Jika kita tengok kembali pada kasus Thalasemia, dengan matinya pasangan Alfa-Beta ini memberikan dampak yang sangat merugikan bagi tubuh penderita. Karena loyalitasnya terhadap Beta, Alfa lebih memilih mati, yang nanti pada akhirnya akan mengorbankan sel darah merah dan akan berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya yaitu tubuh manusia.

Jika diibaratkan Alfa dan Beta adalah sepasang kekasih, ,,,

sel-sel darah merah adalah orang-orang terdekat,,,

dan tubuh manusia adalah keluarga,, ,,

Sungguh tulus kesetiaan cinta yang diperlihatkan Alfa kepada Beta, tetapi jika dilihat dampak yang ditimbulkan dengan matinya pasangan ini, tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat dan keluarga juga akan merasakan dampak negatif atas kehilangan orang yang disayangi. Mati mungkin akan menyelesaikan masalah, tetapi pasti akan meninggalkan luka dan bekas dihati orang-orang tersayang.


Sungguh banyak fisolofi yang terdapat dalam tubuh manusia,,,,

Banyak yang kita dapat pelajari dari sana,,,,,

Luangkanlah waktu sejenal untuk memikirkannya,,,,,,